Disebuah desa tinggallah sebuah keluarga yang hidup sangat sederhana. Mereka hidup dengan cara bertani karet. Namun, setelah beberapa tahun berlalu harga bahan pokok semakin mahal. Pada suatu malam yang sunyi keluarga itu mengadakan suatu perkumpulan untuk menanyakan nasib keluarga itu yang semakin lama semakin kekurangan bahan makanan.
Pak lukman sang kepala keluarga itu berkata “ bagaimana ini, kebutuhan makanan pokok kita semakin sedikit dan pertanian karet kita pun semakin menurun harganya”. Pada malam yang sunyi itu terdengar suara hentakan kaki yang ternyata itu adalah buk meyas, ibu itu berkata “aku punya usul! Bagaimana jika kita minta bantuan kepada ki dumret saja” “siapa Ki dumret itu?” tanya pak lukman, “dia adalah dukun yang hebat”sahut bu Meyas, “tidak, aku tidak setuju” kata Roni geram “kita tidak boleh bergantung pada hal-hal yang menyekutukan allah, ingat kita tidak boleh meminta pertologan kepad iblis. Kita mempunyai iman yang kuat untuk bisa menghadapi persoalan ini”. Sambung roni.
Mendengar perkataan itu semua menjadi sadar, kecuali buk meyas.ia merasa pendapatnya tidak dihargai, lalu ia pergi dengan perasaan kecewa. Pada malam itu timbulah usul dari roni “bagaimana jika kita berjualan gorengan saja” kata roni. “menurutmu ide itu bagus ya roni” tanya pak lukman. “ya menurutku itu dapat menopang kehidupan kita sehari-hari”sambung roni. Semua terdiam dan berfikir “hmmmm boleh juga idemu” sambung pedrosan salah satu anak dari keluarga itu yang baru pulang dari spanyol setelah balapan ( Seorang Pembalap Membiarkan ayahnya dan keluarganya utnuk berjualan gorengan). Mereka terkejur melihat anak sulungnya kembali. “jadi semua telah sepakat kita akan membuat gerobaknya” kata pak lukman. Aku akan membeli bahan-bahan untuk membuat gorengan . “ sambung pedrosa “ lalu tugasku apa?” tanya roni. “bagaimana jika kamu yang membuka dan menutup gerobak setelah selesai berjualan” sebut pedrosa.
Pada keesokan harinya keluarga itu sibuk dengan pekerjaanya masing-masing.namun dibalik kebersamaan itu buk moyes merencanakan hal buruk bersama ki domrut. “ki aku ingin minta bantuanmu, tolong gagalkan usaha mereka” kata bu moyes memohon.
“baiklah” kata jin peliharaan ki domrut, jin itu pergi dengan bahagianya karna telah terlepas dari sihir ki domrut. Jin itu pergi menuju warung pak lukman dan berkata “berhati-hatilah kalian karna ada dua orang yang ingin mengagalkan usaha kalian” kata jin. “kamu siapa” tanya pak lukman ketakutan “ kau tidak usah takut karna aku yang akan menjaga warungmu dan aku akan mengagalkan usaha-usaha orang jahat yang ingi mencelakai kalian” kata jin itu. “b…..b….baiklah” kata pak lukman ketakutan. Pak lukman pun pulan dan menceritakan hal-hal yang dilihatnya.
Pada keesokan harinya keluarga itu pun mulai berjualan dan tidak di sangka baru 30 menit membuka warungnya langsung di serbu warga dan mereka pulang degan perasaan bahagia.
Pada malam harinya buk moyes dan ki domrul menjalankan rencananya namun gagal dan mereka berdua menjadi gila karna ulah mereka sendiri.
Lalu jin penunggu gerobak itu menemui pak lukman “pak tugasku telah selesai aku memohon izinmu agar kau dapat mengiklaskan kepergianku” kata jin. “baiklah aku mengucapkan banyak terima kasih,pergilah, aku mengizinkanmu” sahut pak lukman.
Pada siang harinya saat mereka ingin berjualan mereka melihat seseorang yang dikejar oleh anjing hutan dan pak lukman pun menolongnya tanpa mempertanyakan imbalan “apakah bapak tidak apa-apa”tanya pak lukman. “yah alhamdulillah saya tidak apa-apa, terima kasih” kata bapak itu.
Setelah beberapa bulan berlalu desa itu terkena banjir dan semua penduduk kehilangan tempat tinggalnya. Melihat hal ini pak lukman berfikir “bagaimana jika aku mencalonkan diri menjadi anggota DPRD saja kata pak lukman dalam hatinya. Pada 9 april 2011 pak lukman mencalonkan diri sebagai DPRD di daerah itu dan tidak di sangka dari 15 partai yang berjuang hanya pak lukman yang mendapat suara terbanyak 80% suara memilih pak lukman dan pak lukman pun mejadi anggota DPRD di daerah itu. Pak lukman di Min Tai agar bisa mengatasi masalah itu dan tidak disangka di pemerintahanya desa itu menjadi makmur harga bahan pokok semakin murah. “Ini berkat kejujuran bapak berkan hari-hari lalu” kata pedrosa. “Alhamdulillah” kata pak lukman
Pesan : berkatalah jujur dan jalankan kejujuran mu agar kau dapat dipercaya oleh orang lain.
Nama : Dwi Gita Febriyansyah
Kelas : VIIc
Mata Pel : Bahasa Indonesia
0 comments:
Post a Comment