Tempat Berbagi Makalah, Karya Tulis/ Ilmiah Serta Berbagai Macam Tugas Sekolah Dari SD/SMP/SMA dan Umum

Wednesday, January 14, 2015

Makalah Sistem Pernapasan Pada Makhluk Hidup



Belajar Blogspot.com - Makalah Sistem Pernapasan Pada Hewan itu adalah sebuah judul yang coba penulis buat untuk salah satu contoh makalah yang penulis buat/posting kali ini, baiklah langsung saja untuk temen temen yang membutuhkan silahkan di sedot/dicopy dan semoga bermanfaat :


SISTEM PERNAPASAN
Sistem Pernapasan Pada Manusia dan HewanA. Pernapasan pada Hewan
1. Pernapasan pada Hewan Bersel SatuHewan bersel satu belum memiliki sistem organ, pernapasannya terjadi secara langsung dari udara bebas langsung berdifusi ke dalam tubuhnya. Didalam mitokondria O2 digunakan untuk memecah senyawa oeganik, sehingga dihasilkan energi dan zat sisa berupa air dan CO2. CO2 dan O2 bergerak dengan arah yang berlawanan. O2 bergerak secara difusi dari membrane menuju ke mitokondria, sedangkan CO2 bergerak dari mitokondria di dalam sitoplasma menuju membran terus ke udara bebas. 

2. Pernapasan pada Insekta
Sistem pernapasannya berupa sistem pernapasan trakea. Alat pernapasan ssserangga adalah pembuluh trakea. Pembuluh trakea merupakan pembuluh udara yang memanjang dan bercabang-cabang menjadi halus (trakeolus) sehingga dapat mencapai seluruh jaringan tubuh. Udara keluar masuk melalui lubang kecil yang disebut spirakel yang terdapat pada setiap sisi ruas tubuh serangga. Didalam trakeolus terjadi pertukaran gas dengan sel-sel tubuh.
 

3. Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba (Arachnida)
Alat pernapasannya berupa paru-paru buku (Arachnida hidup di darat) dan insang buku (Arachnida hidup di air).
 

4. Pernapasan pada Ikan
Organ pernapasan pada ikan adalah:
a. Insang dengan bentuk lembaran-lembaran merah muda dengan jumlah 5-7 lembar.
b. Setiap lembar terdiri atas sepasang filamen.
c. Pada permukaan filamen terdapat struktur yang letaknya saling sejajar yang disebut lamela.
d. Setiap lamela mengandung banyak pembuluh darah yang memungkinkan oksigen berdifusi masuk dan karbondioksida keluar dari insang.
Pernapasan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:
a. Inspirasi (tahap pengambilan oksigen)
O2 dimasukkan kedalam insang melalui rongga mulut.
b. Ekspirasi(tahap pelepasan karbondioksida)
CO2 dikeluarkan melalui celah insang.
 

5. Pernapasan pada Katak
Alat pernapasan pada katak terdiri atas selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Mekanisme pernapasan:
a. Selaput rongga mulut
Bila faring dan rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara masuk rongga mulut melalui selaput rongga mulut yang tipis.
b. Kulit
O2 yang masuk melalui kulit akan melewati vena kulit(vena kutanea) kemudian kejantung dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. CO2 dari jaringan dibawa kejantung dan selanjutnya ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru(arteri pulmo kutanea).

c. Paru-paru
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuara kapiler darah. Pada katak inspirasi dan ekspirasi berlangsung pada saat mulut tertutup.
 

6. Pernapasan pada Burung
Alat pernapasan burung:
a. 2 pasang lubang hidung.
b. Celah tekak pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
c. Trakea atau batang tenggorok.
d. Sepasang paru-paru yang dihubungkan dengan kantong-kantong hawa atau pundi-pundi hawa atau sakus pneumatikus.
a. Pernapasan Saat Tidak Terbang
Inspirasi:
otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga menyebabkan rongga dada mengembang, demikian pula paru-paru ikut mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Sebagian udara diteruskan ke pundi-pundi udara.
Ekspirasi:
Rongga dada akan mengecil, sehingga tekanan paru-paru lebih besar daripada tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari pundi-pundi udara masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan O2 dalam pembuluh kapiler paru-paru. Dengan demikian, pengambilan O2 pada burung dilakukan baik pada tahap inspirasi maupun tahap ekspirasi.

b. Pernapasan Saat Terbang
Inspirasi:
Pada saat sayap diangkat, kantong udara antarkorakoid terjepit, sedangkan pada ketiak mengembang sehingga O2 dapat masuk ke paru-paru.
Ekspirasi:
Pada saat gerakan sayap kebawah kantong udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid mengembang. Akibatnya, udara dari paru-paru keluar. Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat gerak sayapnya guna memenuhi kebutuhan O2.
 


B.Pernapasan pada Manusia

1.Alat Pernapasan Manusia Terdiri: 
a. Rongga hidung(cavum nasales)
b. Faring
c. Trakea(batang tenggorokan)
d. Bronkus(cabang dari tenggorokan)
e. Bronkiolus(cabang dari bronkus)
f. Alveolus
g. Paru-paru

a. Rongga hidung
Merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami:
1) Penyaringan, ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung.
2) Penghangatan, yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
b. Faring atau tekak
Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
Didalam faring terdapat:
1) Epiglotis bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
2) Dibawah faring terdapat laring(pangkal tenggorok).
3) Pada laring terdapat celah yang disebut glotis yang menuju ke batang tenggorok, di dalam laring juga terdapat pita suara.
c. Trakea
Merupakan pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapis, yaitu:
1) Lapis luar terdiri atas jaringan ikat.
2) Lapis tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
3) Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan.
d. Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorok. Jumlahnya sepasang yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Dinding bronkus juga terdiri atas 3 lapis, yaitu jaringan ikat, otot polos, dan jaringan epitel, seperti pada trakea, perbedaannya adalah bahwa dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkar sempurna. Kedudukan bronkus yang ke kiri dan ke kanan berbeda. Yang ke kiri lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab paru-parun kanan lebih mudah terserang penyakit.
e. Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus ini bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel.
f. Alveolus
Alveolus(saluran udara buntu) merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah , dan CO2 dari sel-sel ke udara bebas.
g. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Masing-masing di bungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang dikenal dengan pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua. Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gerakan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada.
 

2. Mekanisme Pernapasan Manusia
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Pernapasan dada
1) Inspirasi
Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara di luar yang mempunyai tekanan lebih besar masuk ke dalam paru-paru.
2) Ekspirasi
Bila otot-otot antar tulang rusuk relaksasi maka tulang-tulang rusuk tertekan ga dada mengecil. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
b. Pernapasan perut
1) Inspirasi
Bila diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara luar masuk.
2) Ekspirasi
Bila otot diagragma relaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya, tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
 

3. Volume Udara Pernapasan
Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru bergantung pada cara kita bernapas.
a) Udara pernapasan(tidal volume), yaitu udara yang dihirup dan dikeluarkan dalam keadaan biasa(sekitar 500 cc). Setelah menghembuskan 500 cc masih tersisa 2.500 cc lagi di paru-paru.
b) Udara komplementer, yaitu udara sebanyak 1.500 cc yang masih dapat dihirup lagi dengan cara inspirasi yang maksimum, setelah inspirasi biasa.
c) Udara cadangan, yaitu udara sebanyak 1.500 cc yang dapat diembuskan lagi pada ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.
d) Udara residu(udara sisa), yaitu udara sebanyak 1.000 cc yang tidak dapat dihembuskan lagi, dan menetap pada paru-paru.
 

4. Energi Pernapasan
Energi hasil pernapasan merupakan energi kimia yang disebut ATP. ATP dibentuk melalui 3 tahapan yaitu, glikolisis, daur krebs, dan transfer elektron. ATP dibentuk dari pemecahan glukosa. Secara sederhana proses pemecahan glukosa sehingga dihasilkan energi adalah:
C6H12O6+ 6O2►6CO2+6H2O+38 ATP


C. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Pernapasan
1. Laringitis: radang pada daerah laring dan kanker laring yang sering menyerang laki-laki di atas usia 50 tahun
2. Asma: gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis ataupun karena penyakit menurun.


Makalah Sistem Ekonomi dan Macamnya - Mata Pelajaran Ekonomu

A.    Pengertian Sistem

Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.

Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Contohnya aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan. Secara toritis pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa atau negara dalam mencapai cita-cita yang telah ditetapkan.

Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu pedoman atau, atauran atau kaidah yang digunakan seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengn usaha(bisnis), dengan pasar, transaksi jual-beli, dan pembayaran dengan uang. Pengertian ekonomi secara lembaga yaitu produk-produk hokum tertulis, seperti Tap MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, ARD/ART suatu organisasi dan lain-lain.


  1. B.    Sistem Ekonomi

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.

Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalanekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.

Pada negara-negara yang berideologi politik leiberalisme dengan rezim pemerintahan yang demokratis, pada umumnya menganut ideologi ekonomi kapitalisme dengan pengelolaan ekonomi yang berlandaskan pada mekanisme pasar. Di negara-negara ini penyelenggara kenegaraannya cendrung bersifat etatis dengan struktur birokrasi yang sentralistis. Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas sehingga dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain. Berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :



  1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi

  2. Keluwesan masyarakat untuk saling berkompentisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya

  3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.


C.    Macam-Macam Sistem Ekonomi

  1. 1.     Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis

Sistem ekonomi leiberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :



  1. Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi

  2. Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar

  3. Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)


2.     Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.

Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.



  1. 3.     Sistem Ekonomi Campuran (mixed ekonomi

Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga.

Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contohIndia). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.

Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.

Cerpen : Aku Terpaksa Menikahinya

Cerpen : Aku Terpaksa Menikahinya
 
Cerpen : Aku Terpaksa Menikahinya


Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.


Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.


Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.


Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.


Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.


Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.


Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.


“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.


Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”


“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.


Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.


Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.


Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.


Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.


Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitami1n dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.


Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.


Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.


Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.


Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.


Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu. Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.


Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.


Istriku Liliana tersayang,


Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.


Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.


Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.


Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!



Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.


Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.


Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.


Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”


Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”


Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”


Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Makalah Sosiologi Nilai Sosial

  1. Nilai social: Kumpulan sikap, perasaan, atau anggapan manusia mengenai suatu hal yang menyangkut baik dan buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut, mulia atau hina, dan penting atau tidak penting.
  1. Nilai social menurut C. Klukhon dari “Hakikat Hidup Manusia” ada 5, yaitu:
    1. Nilai hakikat hidup manusia, contohnya adalah ada yang beranggapan bahwa hidup itu indah.
    2. Nilai hakikat karya manusia, contohnya: ada yang beranggapan bahwa karya seseorang itu untuk harga dirinya.
    3. Nilai hakikat manusia dengan ruang dan waktu. Contohnya: Ada yang mementingkan masa lalu dan masa depan.
    4. Nilai hakikat manusia dengan alam.
    5. Nilai hakikat manusia dengan sesamanya. Contohnya: ada yang individualisme.
  1. Pengertian lain nilai social: Sikap atau anggapan yang dijadikan dasar oleh masyarakat untuk menilai sesuatu berdasarkan benar dan pentingnya.
  1. Pengertian nilai social menurut para ahli:
    1. Kimball Young: Suatu aspek abstrak yang terkadang tidak disadari oleh manusia mengenai yang sesuatu yang benar dan yang tidak benar.
    2. A. W. Green: Kesadaran yang relatif yang diiringi dengan munculnya emosi atau perasaan individu.
    3. Woods: Sesuatu yang ada sejak lama, yang dijadikan tujuan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
    4. Prof. Soejono Soekanto: Suatu konsep abstrak mengenai apa yang dianggap baik dan buruk, serta dianut oleh kelompok masyarakat.
    5. B. Simanjuntak: Ide-ide baik dari masyarakat.
    6. Robert M. Z. Lawang: Sesuatu yang diinginkan, pantas, dan dapat mengubah perilaku social bagi yang memilikinya.
  1. Nilai social menurut Prof. Notonegoro:
    1. Nilai material: Nilai yang berhubungan dengan jasmani. Contoh: Sandang, pangan, dan papan.
    2. Nilai vital: Sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitasnya. Contohnya: Cangkul untuk petani.
    3. Nilai kerohanian: Untuk jiwa manusia, terdiri dari:
                                                               i.      Nilai kebenaran: Berdasarkan akal manusia (cipta)
                                                             ii.      Nilai keindahan: Berdasarkan perasaan manusia (rasa).
                                                           iii.      Nilai moral: Berdasarkan kehendak manusia (karsa).
                                                           iv.      Nilai religius: Berasal dari Wahyu Tuhan. Macam-macam agama:
1.      Islam, kitab suci Al-Qur’an, tempat ibadahnya Masjid, dan lambangnya Bulan Bintang.
2.      Kristen, kitab Injil, tempat ibadahnya gereja, dan lambangnya salib.
3.      Buddha, Kitab Tripitaka, tempat ibadahnya vihara, daan lambangnya stupa.
4.      Hindu, Kitab Weda (Yajur Weda, Samha Weda, Attarva Weda, dan Reg Weda), tempat ibadahnya pura, dan lambangnya swastika.
  1. Beberapa cirri nilai social menurut Huky:
    1. Merupakan konstruksi masyarakat yang terciptadari interaksi social.
    2. Dapat ditularkan dari kelompok/ individu yang satu ke kelompok/individu yang lain.
    3. Didapatkan, diperoleh, dan dimiliki setelah mengalami proses social (sosialisasi anak-anak).
    4. Dapat memuaskan dan berperan dalam pemenuhan kebutuhan social.
    5. Merupakan aspek-aspek abstrak yang memiliki consensus social terhadap harga.
    6. Memiliki keterkaitan dan membentuk suatu pola dan system social.
    7. Sistem social berbeda2 antar kebudayaan yang satu dengan lainnya.
    8. Nilai social memberikan pilihan.
    9. Memberikan pengaruh.
    10. Dapat diikuti emosi atau perasaan individu.
  1. Beberapa fungsi nilai social menurut Dr. Soeprapto:
    1. Pendorong (contohnya cita-cita).
    2. Penuntun masyarakat menuju nilainya.
    3. Menekan agar masyarakat dapat mencapai nilai tersebut.
    4. Alat solidaritas kelompok.
    5. Menjaga stabilitas kelompok.
  1. Jenis-jenis nilai social:
    1. Nilai dominan: Dianggap penting dibandingan nilai lainnya, berdasarkan:
                                                               i.      Banyaknya orang. Contohnya: Reformasi didukung rakyat.
                                                             ii.      Lama dianut. Contohnya: Tradisi sekatenan dari dulu sampai sekarang masih dilaksanakan.
                                                           iii.      Usaha orang menggapainya. Contohnya: Usaha agar dapat Naik Haji atau perjuangan dalam meraih kemenangan.
                                                           iv.      Prestise atau kebanggan yang memiliki. Contoh: Gelar sarjana, mobil mewah, dan lain2.
    1. Nilai mendarah daging: Sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan tanpa berpikir. Contohnya: Kepala keluarga bertanggung jawab, bersalam pamit dengan orangtua ketika mau sekolah, dll.
  1. Nilai social materi dan immateri:
    1. Nilai material: Yang dapat kita raba, lihat, dan dengar. Seperti: Rumah, pakaian, dll.
    2. Nilai immaterial: Berasal dari pemikiran, ide, hati, dan sebagainya. Contohnya: Gagasan, ideology, peraturan-peraturan.
  1. Norma social: Aturan-aturan pada masyarakat yang menekan masyarakat untuk mencapai nilai social tertentu dan memiliki sanksi yang jelas.
  1. Norma social:
    1. Norma formal: tertulis atau dibentuk oleh lembaga berwenang, contohnya adalah hokum.
    2. Norma Informal: Tidak tertulis dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
  1. Norma social berdasarkan tingkatan sanksinya:
    1. Norma tata cara (usage): Norma ringan yang apabila dilanggar hanya dicatat atau diingatkan. Misalnya aturan memegang sendok.
    2. Norma kebiasaan (folkways): Kebiasaan yang dilakukan di kalangan masryarakat. Sanksinya mendapat gunjingan. Contoh: Mengucapkan salam, membungkuk ketika berhadapan, dll.
    3. Norma kelakuan (Mores): Yang sesuai dengan kaidah, agama, filsafat, dan peraturan yang berlaku. Sanksi dapat hukuman penjara. Contoh: Mencuri, dll.
    4. Norma adat istiadat (Customs): Sesuai dengan adat pada masyarakat tertentu, apabila dilanggar dikucilkan atau diusir pada kalangan masyarakat tersebut.
    5. Norma Hukum: Berdasarkan pada peraturan yang ada. Hukum adalah peraturan yang ditujukan kepada masyarakat yang berisi mengenai aturan-aturan, perintah-perintah, dan larangan-larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
  1. Norma social berdasarkan sumbernya:
    1. Norma Agama: Dari Tuhan.
    2. Norma Kesusilaan: Kegiatan kemanusiaan dari hati sanubari manusia. Contoh: Keinginan membersihkan kamar yang kotor, keinginan belajar tanpa disuruh, dll.
    3. Norma Kesopanan: Norma yang dibentuk dari tingkah laku masyarakat. Contohnya: Mengetuk pintu ketika masuk rumah, bertegur sapa, dll.
    4. Norma Kebiasaan: Norma yang aneh jika kita tinggalkan, karena telah menjadi kebiasaan bagi kita. Contoh: Acara syukuran.
    5. Norma Hukum: Norma yang mengatur dan memiliki sanksi yang dibuat oleh pihak yang berwajib untuk memberikan hak perlindungan hukum.
  1. Sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socius yang artinya adalah kawan dan logos dari bahasa Yunani yang artinya kata atau berbicara, atau dapat diartikan pula ilmu. Maka socius logos adalah ilmu kawan, dan dalam lebih lanjut diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi Social dan Logy yaitu Ilmu yang mempelajari manusia dalam bermasyarakat.
  1. Sosiologi mempelajari tentang peranan social individu, cara kerja kelompok social, dan pengaruh kelompok social kepada individu dan kelompok.
  1. Sosiologi termasuk ke dalam ilmu pengetahuan karena memenuhi syarat ilmu pengetahuan, syarat ilmu pengetahuan antara lain adalah rasional, objektif, sistematis, dan mengandung ilmu pengetahuan.
  1. Definisi ilmiah masyarakat adalah sekelompok individu yang mampu:
    1. Berdiri sendiri.
    2. Memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
    3. Melanjutkan keturunan.
    4. Menetap di suatu tempat.
    5. Memiliki kepercayaan atau kebudayaan yang dianut.
    6. Lebih sering bergaul dengan kalangan masyarakatnya sendiri.
  1.  Definisi sosiologi menurut para ahli:
    1. J. A. A. Van Dorn  dan C. J. Lamars: Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
    2. William F.Ogburn dan Meyer F. Nimkhoff: Penelitian ilmiah mengenai proses dan struktur social.
    3. Warren dan Roucek: Ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan manusia dengan kelompoknya.
    4. Selo Sumardjan dan Soemardi: Ilmu yang mempelajari tentang proses, struktur dan perubahan social.
    5. Charles Ellwood: Ilmu yang mempelajari manusia dengan golongannya, tujuan dengan asalnya, dan bentuk dengan kewajibannya.
    6. Gustav Reizenhofer: Ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kewajibannya untuk mengetahui dasar terjadinya evolusi social dan kemakmuran bagi golongannya.
    7. Herbert Spencer: Mempelajari tentang tumbuh, bangun, dan kewajiban masyarakat.
    8. Emile Durkheim: Ilmu yang mempelajari tentang fakta social. Fakta social adalah cara bertindak, berpikir, dan berperilaku yang berasal dari luar individu dan dapat mengendalikan individu.
    9. Maximillian Webber: Ilmu yang mempelajari tentang tindakan social, yaitu tindakan yang mempengaruhi orang lain.
    10. Ptomirin A. Sorokin: Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik gejala social.
    11. Soerjono Soekanto: Ilmu yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan manusia dalam masyarakat itu.
    12. Mayor Polak: Ilmu yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan manusia dalam masyarakat baik individu-individu, individu-kelompok, kelompok-kelompok, baik formal-informal, dan statis-dinamis.
    13. Hasan Shadily: Ilmu yang mempelajari tentang hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki proses terjadinya ikatan antar masyarakat tersebut.
  1. Objek sosiologi adalah masyarakat.
  2. Sejarah sosiologi:
    1. Dunia: Terjadi beberapa kejadian penting, di antaranya Revolusi Perancis, Revolusi Industri, Ilmu pengetahuan berkembang, Martin Luther, dll. Seorang Perancis, Auguste Comte membuat suatu buku berjudul Cour’s de Philosophy Positive yang menjelaskan masyarakat secara ilmiah, dia dikenal sebagai bapak sosiologi dunia.
    2. Indonesia: Soenario Koeloepaking mengajar sosiologi pertama di UGM, kemudian Djody Gondohadikusumo menulis buku Sosiologi Indonesia merintis lahirnya sosiolog2 di Indonesia.
  1. Pokok bahasan sosiologi menurut para ahli:
    1. Emile Durkheim: Fakta social, contohnya peraturan.
    2. Maximillian Webber: Tindakan social.
    3. Peter F. Berger: Realitas social.
    4. Wright Mills: Khayalan sosiologis.
  1. Beberapa ide mendasar mengenai sosiologi adalah masyarakan dan social setting lainnya adalah hasil karya manusia dan masyarakat membentuk perilaku individu
  1. Kedudukan sosiologi dengan ilmu lain:
    1. Sosiologi dan ilmu politik: Sosiologi melakukan kompetisi untuk mencapai kekuasaan.
    2. Sosiologi dan ilmu ekonomi:Pengangguran dan kemiskinan harus diselesaikan dengan memandang aspek social.
    3. Sosiologi dan sejarah: Sosiologi memandang peristiwa perubahan social dalam kehidupan bermasyarakat.
    4. Sosiologi dan antropologi: hampir sama, menurut Koentjaraningrat perbedaannya pada metodenya.
    5. Sosiologi dan ilmu pasti: berfungsi dalam penyusunan data statistik.
  1. Macam-macam kebutuhan hidup manusia berdasarkan sosiologi:
    1. Kebutuhan primer: Menyangkut manusia sebagai makhluk biologis yang harus memenuhi kebutuhan agar tetap bertahan hidup, seperti bernafas, makan, istirahat, dll.
    2. Kebutuhan sekunder: Menyangkut manusia sebagai Zoon Politicon (Aristoteles, lawannya adalah Homo Homini Lupus) manusia sebagai makhluk social berinteraksi dengan orang lain. Contoh: Belajar di kelas.
    3. Kebutuhan integrative: Yang hanya dimiliki manusia, seperti prinsip hidup, benar dan salah, pendirian, eksistensi atau keberadaan.

JENIS-JENIS KOLOID

JENIS-JENIS KOLOID 


Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Sol (fase terdispersi padat) 
a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas Contoh: debu di udara, asap pembakaran

2. Emulsi (fase terdispersi cair)
a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas Contoh: hairspray dan obat nyamuk

3. BUIH (fase terdispersi gas) 
a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
- Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

SIFAT SIFAT KOLOID - SISTEM KOLOID - KIMIA

SIFAT-SIFAT KOLOID 


 • Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

• Gerak Brown 
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

• Absorpsi
Absorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Absorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.

• Muatan koloid Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.

• Koagulasi koloid 
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

• Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.

•Dialisis 
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis.

• Elektroforesis 
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.

Popular Posts

Pages

Blog Archive

Visitor