Tempat Berbagi Makalah, Karya Tulis/ Ilmiah Serta Berbagai Macam Tugas Sekolah Dari SD/SMP/SMA dan Umum

Saturday, September 20, 2014

Contoh Karya Ilmiah Tentang : MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN
BAHASA  DI TK AL FATTAH
SINGKUT SAROLANGUN


Diah Hidayah
NIM 819266488
Email : hidayahdiah@gmail.com



Abstrak


Perkembangan bahasa anak usia taman kanak-kanak khususnya berbicara perlu mendapatkan perhatian penting mengingat bahwa aspek berbicara merupakan pusat dari pengembangan aspek-aspek lain. Kemampaun berbicara anak kelompok B TK Al Fattah sangat kurang, hal ini diperkirakan karna pembelajaran yang di gunakan guru kurang efisien. Kemampuan ini perlu diperbaiki melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B melalui permainan bahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B melalui permainan bahasa. Pelaksanaan PTK ini melalui dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Pada siklus I di laksanakan permainan bahasa secara klasikal kemampuan anak mencapai 40%, pada siklus II dilaksanakan permainan bahasa secara berkelompok kemampuan anak mencapai 80%. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dengan permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan anak kelompok B TK  Al Fattah dalam hal berbicara.



Kata kunci : kemampuan, berbicara, permainan bahasa

                                                                                           .

Mahasiswa program S1 PAUD,FKIP,Universitas Terbuka
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah

Data Awal
Berdasarkan observasi dan pengamatan di TK Al Fattah pada tahun ajaran 2013 / 2014 ini pada pembahasan kemampuan berbicara. Anak masih banyak yang belum mampu menguasai kosa kata dengan baik dan anak masih banyak yang tidak aktif dalam kegiatan tanya jawab.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan data tersebut diatas penulis mengidentifikasi kelemahan dari pembelajaran tersebut adalah : Guru kurang aktif mengajak anak berkomunikasi sehingga anak masih banyak yang tidak terfokus. Kurangya alat peraga yaitu media yang di gunakan guru untuk menarik minat anak belajar, Kurangnya minat anak untuk belajar.

Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dan masukan dari teman sejawat dan supervisor dapat diketahui  beberapa faktor penyebab kurangnya penguasaan terhadap materi yang di ajarkan guru : Kurangnya minat anak terhadap kegiatan  pembelajaran, Kurangnya perhatian anak terhadap materi yang disajikan, Perhatian anak akan terfokus bila mana media yang digunakan guru bervariasi dan menarik.

Alternatif
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka penulis mengambil dan memilih menggunakan metode dalam pembelajaran dengan menggunakan  judul : “Meningkatkan kemampuan berbicara anak Kelompok B melalui permainan bahasa Di TK Al Fattah Singkut Sarolangun”.


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan suatu masalah yaitu : “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan berbicara Anak Kelompok B Melalui Permainan Bahasa di Tk Al Fattah Singkut Sarolangun”?.
Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan pengembangan ini secara umum adalah : “Untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak Kelompok B melalui permainan bahasa di TK Al Fattah”.

Manfaat Perbaikan

Anak TK
Melalui permainan bahasa dapat memicu perkembangan berbicara dan berkomunikasi anak, dengan permainan bahasa akan menambah perbendaharaan kata anak dan anak akan memperoleh pengalaman belajar dan anak dapat menyalurkan perasaan-perasaan tuntutan-tuntutan dengan kegiatan bermain.

Guru
Dengan adanya perbaikan dalam strategi pembelajaran akan merubah sikap guru dan akan menambah wawasan guru tentang permainan bahasa kepada anak serta memotivasi anak belajar melalui strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik.

Orang Tua
Bagi  orang tua penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan orang tua tentang bagaimana cara mendidik anak dan mengembangkan ketrampilan berbicara anak sesuai dengan usianya.



Kajian Pustaka
Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dasar kemampuan dasar yang harus di miliki oleh anak. Perkembagan bahasa terdiri dari beberapa tahapan di sesuaikan dengan usia dan karakteristik perkembangan anak. Perkembanga merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung seumur hidup, dan di pengaruhi beberapa faktor biologis, sosial emosional, serta faktor biologis. Suntrocl ( dalam dhleni,dkk.2008 :3.2 ) mengungkapkan bahasa adalah sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fonologi ( unit suara ), morfologi ( unit arti ), Sintaksis ( tata bahasa ), sematik ( variasi arti ) dan mengkomunikasikan maksud dan tujuan serta pemikiran maupun perasaannya kepada orang lain. Anak usia taman kanak-kanak dapat mengembangkan kosa katanya secara mengagumkan, mereka memperkaya kosa katanya dengan cara pengulangan, mereka sering menggulangi kosa kata yang baru mereka dengar sekalipun mungkin mereka belum memahami artinya.

Perkembangan Berbicara Pada Anak
Kemampuan berbicara dan menulis merupakan ketrampilan bahasa ekspresif yang melibatkan pemindahan arti melalui simbol visual dan verbal yang diproses dan di ekspresikan oleh anak. Ketika anak menceritakan pengalaman mereka saat bermain kepada teman dan orang dewasa di sekitarnya atau saat anak mencoba menuliskan pengalaman yang dialaminya dalam sebuah bentuk gambar atau tulisan, maka saat ini anak mulai belajar menyusun bahasa dan mengkonsepkan arti suatu bahasa yang dipahaminya.kemampuan bahasa anak usia 3 -4 tahun khusunya berbicara berkembang dengan baik. Usia 3 – 4 tahun sampai menjelang usia 12 tahun merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk menguasai bahasa kedua secara lancar dan sesuai dengan pembicaraan yang sesungguhya. Orang tua /pendidik harus tanggap akan kondisi tersebut, sehingga mereka di tuntut unruk menyediakan kesempatan anak untuk berbicara dan menyimak perkataan anak dengan baik dan hati-hati. Orang dewasa juga dapat berperan sebagai model yang baik dalam berbicara sehingga anak dapat memperoleh cara berkomunikasi yang baik dan sesuai dengan konteks dan memenuhi nilai-nilai kesopanan.



Perkembangan Menulis Pada Anak
Menulis merupakan ketrampilan berbahasa kedua yang bersifat produktif, jika dalam ketrampilan berbicara Anak menyampaikan pesan, gagasan,perasaan atau pikiran menggunakan bahasa lisan, maka dalam menulis anak akan berkomunikasi dan mengungkapkan perasaanya melalui rangkaian kata yang bermakna. Keterampilan tangan yang diperlukan dalam kegiatan menulis kata-kata berkembang lebih perlahan di bandingkan dengan keterampilan berbicara ataupun membacanya. Pada usia taman kank-kanak menulis memiliki kebiasaanya diataranya : membuat huruf, angka dan lainya.  Dengan pensil atau pena, menyusun kata demi kata membentuk suatu kalimat.

Bermain Sebagai Pemicu Perkembangan Bahasa
Dalam kehidupan anak bermain memiliki arti yang sangat penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu memiliki dorongan untuk bermain sehingga bisa di pastikan bahwa anak yang tidak bermain-main pada umumnya dalam keadaan sakit, baik jasmani maupun rohani. Anak adalah makhluk yang aktif dan dinamis, kebutuhan jasmani dan rohani anak yang mendasar sebagian besar di peroleh melalui bermain. Bermain dan permainan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak. Kegiatan bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi perkembangan anak, misalnya saja melalui kegiatan bermain anak akan memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan teman, anak akan menambah perbendaharaan kata anak dapat menyalurkan perasaan-perasaan tertekan dan masih banyak sekali manfaat lain yang bisa di peroleh anak melalui kegiatan bermain dan permainan.
Dalam bermain anak dapat melakukan berbagai kegiatan yang sangat menarik kegiatan yang dilakukan tidak sekedar mempraktekkan kemampuan dan ketrampilan yang di kuasai anak, melainkan lebih jauh dari itu yaitu mencakup pula kegiatan untuk mencoba, meneliti dan bahkan menemukan hal-hal baru. Akitifitas yang dilakukan anak ketika mereka bermain dapat menjadikan anak lebih aktif dan interaktif baik secara fisik maupun mental sehingga bisa mendukung berbagai aspek perkembangan anak.



Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Mendengarkan
Kemampuan mendengarkan dengan benar dan tepat merupakan bagian penting dalam belajar dan berkomunikasi serta penting dalam tahap-tahap pertama dalam belajar bahasa tulisan. Mendengarkan merupakan suatu ketrampilan atau kemampuan yang harus di pelajari lewat praktek oleh anak. Anak memerlukan dorongan untuk mendengarkan dengan segala perhatiannya. Guru dapat mendengarkan bunyi-bunyian tersebut. Dan melakukan berbagai permainan yang dapat meningkatkan semangat mendengarkan anak.

Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Berbicara
Ketika anak tumbuh dan berkembang terjadi peningkatan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas produk bahasanya berbicara bukanlah sekedar mengucapkan kata-kata atau suara saja tetapi berbicara merupakan suatu alat untuk berkomunikasi, mengekspresikan menyatakan dan mengungkapkan ide pikiran ataupun perasaan. Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan dari teman atau orang dewasa melalui kegiatan percakapan.
Dengan bercakap-cakap anak akan mendapatkan pengalaman dan pengembangan bahasanya. Anak membutuhkan stimulasi, penguat, hadiah, pujian dan model serta contoh yang baik dari orang tua dalam kemampuan bahasanya agar dapat berkembang maksimal. Memberi kegiatan yang bervariasi dan menarik adalah hal penting untuk mendorong perkembangan bahasa anak. Pergi keluar dan bermain bersama teman akan menambah pengalaman berbicara anak. Ada beberapa gagasan permainan yang akan mendorong anak untuk mampu mengungkapkan perasaan atau pikirannya dengan kata-kata melalui permainan

Pernainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Membaca
Cara terbaik untuk melatih anak belajar membaca adalah dengan membacakan buku baginya dan bersamanya. Serta mempunyai banyak koleksi buku anak yang menarik bagi anak. Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai, informasi dan bebas dari ketegangan dan kecemasan. Dalam memainkan suatu permainan,anak dapat melihat sejumlah terbatas kata-kata berkali-kali namun tidak dalam cara yang membosankan dan monoton. Bermain dengan kata-kata haruslah menyenangkan dan . bermainlah jika anak menginginkan dan janganlan membuat permainan itu sebagai suatu kewajiban.
Memulai Mengenali Kata dan Huruf
1.       Mengenali Kata
Saat anak-anak mulai mengenali huruf dan kata, tunjukkan pada mereka kata-kata yang mereka kenali misalnya : nama teman, keluarga hewan peliharaan maupun mainan. Saat kita menunjukkan suatu kata atau huruf ucapkanlah berulang-ulang, tetapi jangan terlalu mencolok. Hindarilah mengajarkan kata-kata yang tidak umum tanpa memberikan petunjuk ataupun maknanya.

2.       Huruf Kapital dan Huruf Kecil
Huruf kapital / besar berbeda dengan huruf kecil. Agar lebih mudah pusatkan usaha hanya pada huruf kecil saja. Huruf kecil menjadikan kata berbentuk beda/signitif, sedangkan huruf kapital menjadikan kata berbentuk seragam.

3.       Mengenal Huruf
Kata-kata yang belum dikenal biasanya akan menimbulkan permasalahan kata. Kata itu tidak selalu bisa dikenali sebagai kata-kata utuh. Pada tahap mengenali huruf anak memerlukan cara-cara untuk mengetahu maksud dari kata-kata itu. Memahami bunyi huruf pertama akan memberikan petunjuk yang baik, namun demikian langkah tersebut bukanlah cara terbaik untuk mengajari anak membaca. Bagi anak-anak hal tersebut terlalu rumit untuk di pahami.

4.         Bunyi dan Nama Huruf
Sebagai orang dewasa di sekitar anak, kita wajib mengajari anak bunyi yang di hasilkan dari setiap huruf. Akan tetapi biasanya sedikit susah mempelajari huruf dan bunyinya sekaligus.

5.       Alfabet
Banyak sekali mainan dan buku dalam bentuk alfabet yang bisa membantu anak dalam mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, sebagai orang dewasa sebaiknya kita tidak perlu tergesa-gesa mengajari anak urutan alfabet, ajaklah mereka mengenal urutan alfabet melalui permainan.



Melakukan Permainan
Cara terbaik untuk membantu anak belajar membaca adalah dengan mengajari membacakan buku baginya dan bersamanya serta mempunyai berbagai macam buku yang menarik dan bervariasi yang akan membuat anak tertarik untuk belajar membacanya.

Permainan Bahasa Untuk Melatih Kemampuan Menulis
Keterampilan tangan anak yang perlu di tingkatkan pada usia taman kanak-kanak adalah menulis. Keterampilan tangan anak dalam menulis kata-kata berkembang lebih perlahan di bandingkan dengan ketrampilan membacanya. Anak harus belajar memegang pensil dengan ibu jari dan telunjuknya serta jari tengah sekitar 3 cm dari ujung jari. Anak yang kidal atau yang biasa menggunakan tangan kirinya harus memegang lebih jauh dari ujung jarinya sehingga apa yang di tulisnya dapat terlihat.

Hipotesis Tindakan
Jika permainan bahasa diterapkan dengan tepat dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B TK Al Fattah Singkut Sarolangun.
Rencana Perbaikan
Informasi Subjek Penelitian

Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di TK Al Fattah Kelompok B Desa Payolebar Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Jambi Tahun Ajaran 2013 / 2014.

Waktu
Penelitian ini dilaksanakan Sejak tanggal 03 Maret 2014 Sampai Tanggal 14 Maret 2014.

Tema Pembelajaran
Tanggal 3 Maret 2014 sampai 7 Maret 2014 Tema Alat komunikasi sub tema Televisi, Radio, Telepon, Pada Siklus I, Tanggal 10 Maret 2014 sampai 14 Maret 2014 Tema Alat Komunikasi Sub Tema Amplop, Koran, Majalah pada Siklus II.

Kelompok dan Karakteristik
Berdasarkan data yang ada di tentukan karakteristik Anak TK AL FATTAH Kelompok B sebagai berikut : 11 Orang Anak Pekerjaan Orang Tuanya Adalah Petani, 5 Orang Anak Pekerjaan Orang Tuanya Adalah Buruh, 4 Orang Anak Pekerjaan Orang Tuanya Adalah Swasta

Deskripsi Rencana Tiap Siklus
Siklus I

1.       Rencana Pelaksanaan
Untuk rancangan pada siklus 1 dengan tema alat-alat komunikasi dan televisi, radio, telephone. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan bahasa dengan langkah-langkah perbaikan dengan mengidentifikasi masalah yaitu kurangnya kemampuan anak dalam berbicara dan setelah di analisis penyebab masalah yang terjadi adalah guru kurang aktif mengajak berbicara anak. Maka hal yang perlu di lakukan adalah dengan membuat berbagai kegiatan dengan teknik permainan bahasa.

2.       Prosedur Pelaksanaan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara lain, membuat Rencana Kegiatan Harian ( RKH ). Di siklus I dilaksanakan 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada RKH tanggal 3 maret 2014 anak-anak melakukan kegiatan bermain susun kata atau huruf.

3.       Rencana Pengamatan / Pengumpulan Data/ Instrumen
a.       Rencana Pengamatan
Berdasarkan pengamatan dari siklus 1 dengan 5 SKH dapat di simpulkan  bahwa penulis dapat mengamati reaksi anak terhadap metode pengajaran yang penulis berikan sehingga perlu banyak perbaikan.

b.       Pengumpulan data
dari siklus I dengan tema alat komunikasi sub tema telepon, televisi, dan radio masih perlu di tingkatkan lagi karena masih ada beberapa anak yang belum memahami dan mencapai target.

c.       Instrumen
 beberapa instrumen yang digunakan antara lain : observasi, unjuk kerja, dan penugasan.

4.       Rencana Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I dengan 5 SKH dapat di simpulkan bahwa anak masih belum aktif dalam bercakap-cakap sehingga kegiatan ini perlu di ulang dan di lanjutkan dengan perbaikan selanjutnya. Dan hasil refleksi tersebut akan di gunakan untuk perbaikan selanjutnya.

Siklus II
1.       Rencana Pelaksanaan
Untuk rancangan pada siklus II dengan tema alat-alat komunikasi dan televisi, radio, telephone. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbicara melalui permainan bahasa dengan langkah-langkah perbaikan dengan mengidentifikasi masalah yaitu kurangnya kemampuan anak dalam berbicara dan setelah di analisis penyebab masalah yang terjadi adalah guru kurang aktif mengajak berbicara anak. Maka hal yang perlu di lakukan adalah dengan membuat berbagai kegiatan dengan teknik permainan bahasa.

2.       Prosedur Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II antara lain : pembuatan Recana Kegiatan Harian ( RKH ) pada siklus II dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

3.       Rencana Pengamatan / Pengumpulan Data/ Instrumen
a.       Pengamatan
Berdasarkan pengamatan dari siklus II dengan 5 SKH dapat di simpulkan  bahwa melalui permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan berbahasan anak dengan penilaiian yang lebih baik dari sebelumnya.

b.       Pengumpulan Data
siklus II ini dapat di simpulkan bahwa pada tema alat komunikasi sub tema surat, amplop, majalan dan koran dapat dilihat sudah maksimal karena anak sudah dapat melakukan kegiatan dengan baik.

c.       Instrumen
adapun instrumen yang digunakan antara lain observasi, unjuk kerja, dan penugasan.

4.       Rencana Refleksi
Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus II dengan 5 SKH dapat di simpulkan bahwa anak TK Al Fattah singkut sudah menunjukkan peningkatan yang lebih baik.




Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan Siklus I
Dari hasil pengamatan siklus 1 dapat diperoleh hal-hal antara lain : anak termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, tetapi belum maksimal anak memahami penjelasan dari guru, dengan demikian masih perlu banyak perbaikan pada siklus selanjutnya. Untuk perbaikan siklus I dengan lima kali pertemuan dari tanggal 03 Maret 2014 sampai 07 Maret 2014 dengan tema alat komunikasi sub tema telepon, televisi, radio  dengan tujuan perbaikan meningkatkan kemampuan berbicara anak
hasil yang di capai anak dalam siklus I
No
Nama Anak
INDIKATOR : KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BAHASA
03 Maret 2014
04 Maret 2014
05 Maret 2014
06 Maret 2014
07 Maret 2014
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
1
AYIA AZURA


o

Ö



o
·


·


2
AZKA NALENDRA


o


o


o


o


o
3
AZKI YATUL LUTFI

Ö

·
Ö

·


·


·


4
ASTI

Ö

·


·


·


·


5
ABINAIA


o


o


o


o


o
6
DANIS


o

Ö



o
·


·


7
FATIH





o


o

Ö


Ö

8
FARHAN


o

Ö


Ö


Ö


Ö

9
FAHRI
·


·


·


·


·


10
AMEL

Ö


Ö


Ö


Ö


Ö

11
HILAL
·


·


·


·


·


12
RISKA

Ö



o
·



Ö

·


13
HABIBAH

Ö


Ö

·


·


·


14
ELA RIANA


o


o


o


o


o
15
ELVI RIANI


o


o
·


·



Ö

16
MAULA


o

Ö


Ö


Ö


Ö

17
ZAHRA
·



Ö



o
·


·


18
ALIF
·

o
·


·

o

Ö
o
·


19
NILAM
·
Ö

·


·

o

Ö
o
·


20
DIAR

·
Ö

·


·

o

Ö
o
·

Keterangan Simbol Penilaiaan :
o        :     Anak Belum Mampu Melaksanakan Kegiatan
Ö        :     Anak Hanya Mampu melaksakan sebgaian kegiatan
·         :     Anak Sudah Mampu Melaksanakan Kegiatan
Hasil Pengamatan Siklus II
Untuk skenario perbaikan pada siklus II dengan lima SKH pada tanggal 10 Maret sampai 14 Maret 2014 dengan tema alat komunikasi sub tema surat, amplop majalah koran akan dilakukan perbaikan meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui permainan bahasa.
hasil yang di capai anak dalam siklus II
No
Nama Anak
INDIKATOR : KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BAHASA
10 Maret 2014
11 Maret 2014
12 Maret 2014
13 Maret 2014
14 Maret 2014
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
·
Ö
o
1
AYIA AZURA



·


·


·


·


2
AZKA NALENDRA
·





·


·


·


3
AZKI YATUL LUTFI
·


·


·


·


·


4
ASTI

Ö




·


·


·


5
ABINAIA
·


·


·


·


·


6
DANIS
·


·


·


·


·


7
FATIH
·


·






Ö


Ö

8
FARHAN
·



Ö


Ö


Ö


Ö

9
FAHRI
·


·


·


·


·


10
AMEL
·


·


·


·


·


11
HILAL
·


·


·


·


·


12
RISKA
·


·


·


·


·


13
HABIBAH
·


·


·


·


·


14
ELA RIANA

Ö

·



Ö

·


·


15
ELVI RIANI
·


·


·


·


·


16
MAULA


o

Ö


Ö


Ö


Ö

17
ZAHRA
·





·


·


·


18
ALIF
·


·



Ö

·


·


19
NILAM
·
Ö




·

o

Ö
o
·


20
DIAR
·


·


·


·


·


Keterangan Sybmol Penilaiaan :
o        :     Anak Belum Mampu Melaksanakan Kegiatan
Ö        :     Anak Hanya Mampu melaksakan sebgaian kegiatan
·         :     Anak Sudah Mampu Melaksanakan Kegiatan




Pembahasan Setiap Siklus

Pembahasan Siklus I
Dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi anak terhadap tingkat kemampuan berbicara melalui permainan bahasa anak masih kurang. Pada siklus 1 pertemuan 1 dari 10 orang anak terdapat 5 orang yang mendapat penilaian kurang, 3 orang anak anak seda dan 2 orang anak-anak mendapat penilaiaan baik. Pada pertemuan 2 dari 10 orang anak terdapat 3 orang mendapat penilaiian kurang, 6 orang anak mendapat penilaian sedang dan 1 orang mendapat penilaian baik. Pada pertemuan 3dari 10 orang anak 2 orang anak mendapat penilaian kurang, 5 orang anak mendapat penilaian sedang, dan 3 orang anak mendapat nilai baik. Pada pertemuan 4 dan 5  dari 10 orang anak terdapat 1 orang mendapat penilaian kurang dna 4 orang mendapat penilaian sedang dan 5 orang mendapat penilaian baik, maka kegiatan ini di lanjutkan dengan perbaikan berikutnya.

Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini terdapat 10 orang anak pada pertemuan 1 ada 2 orang anak yang mendapatkan penilaian yang kurang, 5 orang anak mendapat penilaian sedang dan 3 orang anak mendapatkan penilaian baik. Pada pertemuan dua  dan 3 terdapat 6 orang anak mendapatkan penilaian sedang dan 4 orang anak mendapatkan penilaiaan baik. Pada pertemuan 4 dari 10 orang anak terdapat 5 orang anak mendapatkan penilaian sedang, 2 orang anak mendapat penilaiian kurang dan 3 orang anak mendapat penilaian baik. Sedangkan pada pertemuan 5 terdapat 4 orang anak dari 10 anak yang mendapat penilaiaan baik, hal ini menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan guru berhasil.



Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Dengan di terapkannya permainan bahasa mampu meningkatkan kemampuan bahasa anak khusunya berbicara anak kelompok B TK Al Fattah. Pada Siklus I dilaksanakan permainan secara klasikal anak mencapai kemampuan  40% sedangkan pada Siklus II dilaksanakan permainan secara berkelompok kemampuan berbicara  anak  meningkat mencapai 80% dengan demikian dapat di simpulkan bahwa dengan permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B TK Al Fattah.

Saran
Untuk semua guru pendidik anak usia dini diharapkan mengikuti aturan pengunaan metode yang tepat. Karena dengan metode yang tepat akan memaksimalkan tujuan hasil belajar anak. Oleh sebab itu diharapkan kepada semua pendidik anak usia dini untuk dapat menggunakan permainan bahasa secara berkelompok agar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak khususnya berbicara.
Daftar Pustaka

Aisyah,Siti.dkk.2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Dhieni Nurbiana dkk.2009 metode pengembangan bahasa.Jakarta : Universitas Terbuka.

Gunarti, Winda dkk.2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Masitoh, dkk. 2008 . Strategi Pembelajaran TK. Jakararta : Universitas Terbuka.

Masfitoh. Takdirotun dkk 2012. Pengembangan Kecerdasan Majmuk.Jakararta : Universitas Terbuka.

Sujiono. bambang,dkk 2009. Metode Pengembangan Kognitif. Jakararta : Universitas Terbuka.

Sujiono. Yuliani Nuraini,dkk 2009. Metode Pengembangan Kognitif. Jakararta : Universitas Terbuka.

Zaman.Badru.dkk 2005 . Media dan Sumber Belajar TK. Jakararta : Universitas Terbuka.

Popular Posts

Pages

Blog Archive

Visitor